Selasa, 02 Juli 2013

etika adalah ilmu tenteng adat dan kebiasaan

Nama : firminus
Nim : 2012210028
No hp : 089694118181

1. Etika adalah ilmu tentang adat kebiasaan. Yang dapat dibedakan dalam tiga pengertian pokok, yaitu ilmu tentang apa yang baik dan kewajiban moral, kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, dan nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat, menurut saya itu benar karena etika merupakan kebiasaan yang dilakukan, namun tidak semua kebiasaan itu merupakan etika, jika ada kebiasaan yang buruk menurut saya bukanlah disebut etika. Sedangkan, Filsafat ialah seperangkat keyakinan-keyakinan dan sikap-sikap, cita-cita, aspirasi-aspirasi dan tujuan-tujuan, nilai-nilai dan norma-norma, aturan-aturan dan prinsip etis, filsafat merupakan aturan-aturan yang ada dalam menempuh kebiasaan yang ada dalam etika, jadi agar tidak keluar dari etika yang sebenarnya atau menjadi salah jalan. Jadi, etika dan filsafat itu adalah kebiasaan-kebiasaan yang baik yang diperintahkan oleh keyakinan-keyakinan dan sikap-sikap, cita-cita, aspirasi-aspirasi dan tujuan-tujuan, nilai-nilai dan norma-norma, aturan-aturan dan prinsip etis.

2. Bila dihubungkan dengan agama sangat jelas sekali bahwa manusia memiliki etika dalam beragama, etika sebagai bagian dari filsafat moral yang berada dalam realitas kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai religius.Maka agama itu sendiri merupakan petunjuk bagi manusia untuk mengatur dirinya beserta alam seisinya agar terjadi interaksi yang saling menguntungkan dalam kerangka beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa .Maka etika dalam bingkai religius ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang lebih menyeluruh dengan perspektif dan orientasi yang lebih luas (dunia dan akhirat) dan ada dua factor dalam etika dan filsafat adalah faktor yang selalu di ajarkan dalam agama.agama lah yang membentuk serta mengajarkan suatu etika dan filsafat kepada umat manusia.perkembangan dari pengajaran agama itulah yang membentuk manusia menjadi lebih baik dan lebih maju.etika membentuk sifat atau karakter dari setiap manusia sedangkan fisafat membentuk pola pikir manusia menjadi lebih baik.dan kedua hal itulah yang ingin diwujudkan oleh agama unuk umat atau individu yang mempercayai atau penganut dari agama tersebut.

tugas etika dan filsafat


NAMA        : FIRMINUS
NIM            : 2012210028
NO HP        : 089694118181
1.      Memimpin Dengan Efektif

Setiap pemimpin sudah tentu ingin kepemimpinannya menjadi efektif, efisien dan produktif. Namun, tidak jarang yaang terjadi bahwa proses kepemimpinannya menjadi stag karena berbagai faktor. Antara lain, kurang pengalaman, kurang pendidikan, kurang latihan dan lain sebagainya.
Kendati demikian, faktor-faktor di atas bisa di atasi oleh seorang pemimpin yang ingin menjadi pemimpin yang efektif. Bagaimana caranya? 
1.  Memimpin dengan contoh
Memimpin dengan contoh akhir-akhir ini semakin rame dididiskusi oleh semua kalangan elite maupun akar rumput. Tentu hal itu memiliki alasan mendasar karena faktanya banyak pemimpin yang tidak menjadi contoh yang baik dalam memimpin. Banyak pemimpin yang perilakunya korup dan hanya mementingkan diri dan kelompoknya saja.
Itu sebabnya, memimpin dengan contoh menjadi kebutuhan mendasar di negeri ini. Mencari figur yang memiliki keteladanan kepemimpinan yang bersih, jujur, transparan dan tidak korup bagaikan mencari mutiara di mulut singa. 
Pencarian terhadap pemimpin semacam itu sudah lama dilakukan. Dan baru-baru ini publik dibuat terperangah ketika Joko Widodo dan Basuki Cahaya Purnama terpilih menjadi orang nomor satu untuk memimpin ibu kota Jakarta. Mereka dipilih oleh rakyat karena rekam jejak mereka sudah terbukti. Mereka memimpin dengan contoh. Itu sebabnya kepemimpinan mereka sangat efektif dan didukung oleh rakyat.
2.  Memimpin dengan integritas
Di dalam sebuah survey di Amerika yang ditujukan kepada kurang lebih 1300 para pimpinan perusahaan dan pejabat di pemerintahan, mereka ditanya kualitas apakah yang paling penting dimiliki untuk dapat sukses menjadi pemimpin.  Jawabannya menarik karena secara mayoritas (71%) mereka memilih jawaban sebagai yang terpenting: integritas.
Arti kata integritas adalah keadaan yang sempurna, di mana perkataan dan perbuatan menyatu dalam diri seseorang. Seseorang yang memiliki integritas tidak meniru orang lain, tidak berpura-pura, tidak ada yang disembunyikan, dan tidak ada yang perlu ditakuti. Kehidupan seorang pemimpin adalah seperti surat Kristus yang terbuka (II Kor 3:2).
Beberapa ciri dari intergritas seorang pemimpin Kristen: pertama, hidup sesuai dengan apa yang diajarkan; kedua, melakukan sesuai dengan apa yang dikatakan; ketiga, jujur dengan orang lain; keempat, memberikan yang terbaik bagi kepentingan orang lain atau organisasi daripada diri sendiri; kelima, akan hidup secara transparan.
Integritas sebagai karakter bukan dilahirkan, tetapi dikembangkan secara satu lepas satu di dalam kehidupan kita melalui kehidupan yang mau belajar, keberanian untuk dibentuk Roh Kudus. Itu sebabnya seorang pemimpin terkenal berani berkesimpulan, bahwa karakter yang baik akan jauh lebih berharga dan dipuji manusia dibandingkan dengan bakat atau karunia yang terhebat sekalipun.  Kegagalan sebagai pemimpin bukan terletak kepada strategi dan kemampuannya dalam memimpin, tetapi kepada tidak adanya integritas pada diri pemimpin.
Pepatah Melayu berkata, “Semakin tinggi monyet naik ke atas pohon, semakin kelihatan pantatnya yang jelek.”  Memang kepemimpinan selalu menjadi sorotan dan ketika seseorang menjadi pemimpin, mulai kelihatan kelemahannya.  Tetapi mengembangkan integritas akan menolong kita menghadapi hal ini.
3.  Memimpin dengan jiwa dan roh
Yang dimaksud dengan memimpin dengan jiwa dan roh adalah pelayanan kita nantinya bukan hanya soal pekerjaan laksana seorang upahan.  
Kisah tentang Yesus yang membasuh kaki murid-muridNya dalam Yohanes 13 seharusnya menjadi teladan kita.  Karena di sana seorang pemimpin adalah berjiwa hamba. Yang dimaksud pemimpin yang memiliki hati hamba adalah pemimpin yang dimotivasi oleh kasih untuk melayani, kasih yang berinisiatif melayani di mana murid-muridNya saling menunggu, dan yang memberikan teladan.
Albert Schweitzer (misionari, musisi, dan humanis agama) pernah berkata tentang arti pelayanan, “Saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada masa depan Anda, tetapi saya hanya tahu satu hal: di antara kalian yang akan memiliki kebahagiaan adalah mereka yang sungguh mencari dan mendapatkan prinsip bagaimana melayani.


2.      Self leadership & Superleadership
Faktor – faktor  yang mempengaruhi kepemimpinan Self  Leadership: 
·         Mind
·         Disturb
·         Happy
·         Fear
Kita hidup gak perlu mencari happy dan kesuksesan karena kedua – duanya itu sudah ada di dalam diri kita.

Sebagai contoh :

Happy  dan kesuksesan itu ga perlu di cari karena dengan kita bertemu dengan teman – teman kita dan dapat bersyukur apa yang kita dapat walupun itu kecil , itu sudah merupakan kebahagian dan kesuksesan kita.
Sukses itu EASY cukup dengan menghargai apa yang kita capai dan ada di sekitar kita.


3.      Peran sebagai agent of change and development:

ADALAH bagaimana kita dapat membuat suatu perubahan positif dalam kehidupan kita serta dapat menbangun kemampuan dan pemnabgunan yang positif dalam mendorong suatu perwujudan dari fungsi, peran, karakteristik, dan kedudukannya yang strategis dalam pembangunan nasional.karena itu peran kita sangat diperlukan terutama adalah kaum muda.

tugas 2

NAMA : FIRMINUS
NIM : 2012210028
NO HP : 089694118181

1. Apakah yang dapat saya ketahui ?
Jawabanya adalah metafisika, Metafisika berasal Bahasa Yunani yakni meta artinya setelah atau di balik dan phisika artinya hal-hal di alam. Metafisika adalah cabang filsafat yang mempelajari penjelasan asal atau hakekat objek (fisik) di dunia.
Diamana kita dapat mengetahui apa yang harus kita ketahui, contohnya ilmu-ilmu seperti ilmu matematika, fisika dan lain-lain. 
Jadi metafisika adalah ilmu pengetahuan yang didapatkan.

2. Apa yang harus saya lakukan ?
Jawabanya adalah etika, Etika berasal dari Yunani Kuno yakni “ethikos” artinya “timbul dari kebiasaan”. Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.
Yang dimana kita sudah mengetahui ilmu tersebut dan bagaimana kita menerapkannya dalam kebiasaan kita sehari-hari . dan bagaimana kebiasaan tersebut itulah yang disebut etika.

3. Apa yang biasa kita harapkan ? 
Jawabanya adalah agama, agama merupakan kebutuhan bagi setiap umat manusia untuk menjalankan roda kehidupan, dimana agama yang menuntun manusia kea rah jalan yang benar jika melalukan pelanggaran terhadap etika dan moral sehingga tidak ada pelanngaran yang dilakukan umat manusia tersebut jika berpacu dengan iman. Setiap manusia yang hidup akan kembali kepada yang maha kuasa, DIAlah yang menciptakan kita dan kepadanyalah kita kembali,

tugas

NAMA :FIRMINUS
NIM :2012210028
NO HP :089694118181

1. Kebebasan.
Kebebasan merupakan modal utama dalam memimpin, dimana kebebasan tersebut sangat dibutuhkan dalam memimpin, karena untuk menciptakan sesuatu yang lebih baik menurut pemikirannya, kebebasan untuk individu seorang pemimpin diperlukan karena untuk melakukan perubahan, namun keebebasan itu tidak boleh melanggar etika dan filsafah kepemimpinan.
2. Tanggung jawab.
Tanggung jawab, semua orang pasti diberi tanggung jawab, tanggung jawab seorang pemimpin sangatlah besar karena dia menjadi ujung tombak dalam sebuah organisasi, keputusan ada pada pemimpin, bagaimana pemimpin mempertanggung jawabkan keputusan tersebut, haruslah konsisten agar tidak ada yang merasa dirugikan dalam keputusan tersebut.
3. Hati nurani.
Hati Nurani ini merupakan perasaan moral dalam manusia, yang dengannya dia memutuskan mana yang baik dan jahat, dan mana yang menyetujui atau menyalahkan perbuatannya. Seseorang terikat untuk menaati hati nurani dalam semua perbuatannya. Oleh karenanya, kita harus dengan hati-hati menjaga agar hati nurani itu dipandu oleh prinsip-prinsip yang benar, yang bersifat mengajar, dan tidak mengandung prasangka atau dibengkokkan oleh cara berpikir yang menyesatkan, atau oleh motivasi-motivasi yang tidak murni.
Persiapan saya sebagai agen of change and development adalah saya akan menerapkan unsur2 etika yang di mana sudah di jelaskan,dengan modal prinsip-prinsip etika maka kinerja akan efektif dan efisien.